Minggu, 20 September 2015



Aku mencintaimu dalam diam
Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu

Aku yang mengaggumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagai kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu

Karena aku mengaggumi maka izinkan aku tak mengusik khusyuknya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku

Aku yang tersentuh akhlak muliamu
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanmu. Lebih menjaga kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu

Maka izinkan aku, hai engkau yang begitu mulia
Izinkan aku mencintaimu dalam keikhlasan karena aku tak pernah tau apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku

Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku sementara
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diriku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu


teruntuk, pria yang selalu aku sebut namanya dalam doaku
"S.A.P"

Rabu, 03 Juni 2015

Karena mendoakan adalah cara mencintai paling rahasia 


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


Entah ya ini tulus apa bodoh. Rela menunggu seseorang yang belum tentu kita adalah orang yang sedang dia tunggu. Seringkali berharap jika yang sedang ditunggu akan merasakan hal yang sama. Tapi kenyataannya gak semua berjalan seperti itu.

"Susah ya jadi cewek, kalo suka sama orang bisanya cuma diem terus nunggu. Apalagi kalo dianya cuek-cuek aja. Nggak enak jadi cewek, gak bisa bilang."

Kebanyakan nemu kata-kata kaya yg diatas. Dan sekarang itu adalah kata yang sering aku ucapin ketika aku curhat sama sahabatku.
Jadi gini, aku kenal doi udah lama. Dari jaman SMP, kita satu sekolah dan satu les bareng. Dan pada akhirnya kita kuliah di kota yang sama. Selama kuliah cuma pernah ketemu sekali, waktu doi ngajak aku buat ikutan lomba fotografi.

Terakhir aku pacaran malah sama temennya doi waktu SMP. Sebenernya aku udah suka lama banget, sebelum aku akhirnya nerima temennya itu buat jadi cowok ku. Yah, memang pengecut. Gak berani bilang nyampe sekarang, dipendem terus. Entah mau sampe kapan?

Dianya cuek banget, aku udah ngasih respon tapi doi nganggepnya sih masih temen biasa aja. Ya, entah dia gak enak sama temennya (mantanku) itu atau gimana aku juga gak tau. Intinya sekarang dia yang aku tunggu, coba aja dia tau. Coba aja dia bisa baca tulisan ini. Karna aku masih belum berani mengungkapkan.

Saya pernah mendengar suatu kisah,
"ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, makin jauh Yusuf darinya. Ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf untuknya."

Prinsipnya:
Berikanlah yang terbaik untuk Allah maka Allah akan berikan yang terbaik untukmu. Cintai Allah sungguh-sungguh, maka Allah akan kirimkan orang yang mencintaimu karena Allah. (QS 3:31)

Andai dia tau, dia dicintai sebegitu tulusnya
Andai dia tau, dia diharapkan sebegitu besarnya
Andai dia tau, ada orang yang selalu mendoakannya dalam setiap pertemuannya dengan sang pemilik raga ini
Andai dia tau, dia dicintai diam-diam

Dari aku
Seseorang yang masih belum berani mengungkapkan
Karena aku yakin, rezeki, jodoh, dan maut tidak akan tertukar
maka akan ku seriuskan usaha dan amalku
kepada yang punya "hidup" ini



teruntuk, pria yang selalu aku sebut namanya dalam doaku
"S.A.P"