Minggu, 20 September 2015



Aku mencintaimu dalam diam
Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu

Aku yang mengaggumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagai kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu

Karena aku mengaggumi maka izinkan aku tak mengusik khusyuknya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku

Aku yang tersentuh akhlak muliamu
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanmu. Lebih menjaga kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu

Maka izinkan aku, hai engkau yang begitu mulia
Izinkan aku mencintaimu dalam keikhlasan karena aku tak pernah tau apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku

Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku sementara
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diriku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu


teruntuk, pria yang selalu aku sebut namanya dalam doaku
"S.A.P"